Thursday, 12 February 2015

POMPA TRANSFER/POMPA PENGISI



Pompa transfer sering disebut juga dengan istilah pompa pengisi atau pompa pemindah atau pompa angkat. Fungsi pompa ini memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain secara  otomatis ataupun dengan cara manual (On/Off).
Pompa bekerja secara otomatis dengan bantuan sensor elektroda ataupun dengan pelampung, sensor ini akan bekerja dengan mendeteksi level air. Jika level air turun (tangki kosong) pada level tertentu maka akan dideteksi oleh elektroda/pelampung kemudian memberi perintah supaya pompa hidup, dan apabila level air naik (tangki penuh) pada level tertentu maka akan dideteksi oleh elektroda/pelampung kemudian memberi perintah supaya pompa mati.
Pompa bekerja secara manual berarti pompa akan bekerja tanpa sensor. Hidup dan mati pompa berdasarkan tombol saklar on-off  yang ditekan oleh orang (operator).
Pompa yang menggunakan listrik 3 phase maka harus dilengkapi panel kontrol  untuk mengkontrol kerja pompa tersebut, sedangkan pompa yang menggunakan listrik 1 phase tidak harus menggunakan panel kontrol untuk mengkontrol kerja pompa.


1.     Pompa transfer atau pompa pengisi
Pompa transfer sering disebut juga dengan istilah pompa pengisi atau pompa pemindah atau pompa angkat. Fungsi pompa ini memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain secara  otomatis ataupun dengan cara manual (On/Off).
 Pompa bekerja secara otomatis dengan bantuan sensor elektroda ataupun dengan pelampung, sensor ini akan bekerja dengan mendeteksi level air. Jika level air turun (tangki kosong) pada level tertentu maka akan dideteksi oleh elektroda/pelampung kemudian memberi perintah supaya pompa hidup, dan apabila level air naik (tangki penuh) pada level tertentu maka akan dideteksi oleh elektroda/pelampung kemudian memberi perintah supaya pompa mati.
Pompa bekerja secara manual berarti pompa akan bekerja tanpa sensor. Hidup dan mati pompa berdasarkan tombol saklar on-off  yang ditekan oleh orang (operator).
Pompa yang menggunakan listrik 3 phase maka harus dilengkapi panel kontrol  untuk mengkontrol kerja pompa tersebut, sedangkan pompa yang menggunakan listrik 1 phase tidak harus menggunakan panel kontrol untuk mengkontrol kerja pompa.
1.1.   Pompa transfer dari sumur dangkal ke ground tank/tower tank
Sumur dangkal mempunyai kedalaman kurang dari 8 meter (dari permukaan tanah ke level air). Pompa sumur dangkal biasanya menggunakan pompa tipe centrifugal end suction ukuran kecil.

Gbr.1.3.  Pompa transfer dari sumur dangkal (< 8 meter) ke ground/tower tank
     
1.2.   Pompa transfer dari sumur sedang ke ground tank/ tower tank
Sumur dengan kedalaman sedang adalah sumur yang mempunyai kedalaman antara 8 meter s/d  20 meter (diukur dari permukaan tanah ke level air). Pompa yang digunakan adalah tipe jet pump, disebut jet pump karena pada pompa ini ada alat tambahan dipasang pada sisi hisap dinamakan  ejector yang mempunyai fungsi untuk menambah daya dorong. Pada sisi hisap pompa jet pump mempunyai dua jalur pipa, satu jalur sebagai pipa hisap dan satu jalur lainnya sebagai pipa dorong yang berfungsi mengalirkan sebagian air dari pompa, mengalir turun menuju ejector kemudian kembali mendorong keatas melalui pipa hisap.
Gbr. 1.2. Pompa jet pump untuk transfer dari sumur sedang (8 - 20 meter) ke ground/tower tank.
              
               1.3.   Pompa transfer dari sumur dalam ke ground tank/tower tank
          Kategori  sumur dalam yaitu sumur yang mempunyai kedalaman diatas 20 meter (diukur dari permukaan tanah ke level air). Ada dua macam level air yang biasa digunakan sebagai acuan yaitu dinamyc water level (level air yang selalu berubah) dan static water level (level air yang tetap).
            Dinamyc water  level (DWL) adalah level air yang sudah stabil setelah dilakukan pumping test atau level air terdalam (dari permukaan tanah) yang terjadi pada musim kemarau.
       Static water level (SWT) adalah posisi level air terendah (dari permukaan tanah) sebelum dilakukan pumping test atau level air terendah yang terjadi pada musim hujan.
           Pengukuran level air untuk sumur dalam dapat dilakukan dengan menggunakan alat Water Level Meter.
            Untuk aplikasi sumur dalam, pompa yang digunakan adalah tipe celup (submersible deep well) yang mempunyai kemampuan tekanan atau pressure tinggi. Cara kerja pompa ini adalah mendorong air dari bawah ke atas sehingga tidak memerlukan pipa hisap.
            Gbr. 1.1.    Pompa deep well untuk transfer dari sumur dalam(≥ 20 meter) ke ground.
         1.4.   Pompa transfer dari ground tank ke tower tank
                    Aplikasi ini banyak dijumpai di gedung-gedung dan industri. Karena pada aplikasi ini diperlukan debit air yang besar dan juga tekanan yang tinggi maka ada dua tipe yang sesuai yaitu tipe end suction horisontal dan in-line vertical.
                     Untuk pompa tipe end suction horisontal sering digunakan untuk bangunan gedung/pabrik yang mempunyai ruang pompa cukup luas. Sedangkan pompa tipe in-line vertical sering digunakan untuk bangunan gedung/pabrik yang ruang pompa relatif sempit.

.Gbr.1.4.     Pompa transfer dari ground tank ke tower tank.

         1.5.   Pompa transfer pengisi  boiler
                Aplikasi pompa ini sebagai pengisi boiler dengan menggunakan air panas dengan temperatur antara 40oC – 100oC, sehingga pompa rentan terhadap kavitasi dan untuk menghindari kavitasi posisi tangki air diletakan lebih tinggi dari pompa. Pada aplikasi ini pompa yang digunakan adalah tipe in-line vertical multi stage karena pompa ini mempunyai tekanan yang tinggi dan juga NPSH yang relative kecil jika dibandingkan dengan tipe end suction.

                      Gbr.1.5.  Pompa transfer pengisi  boiler

A.1.Pompa Transfer tipe centrifugal horisontal "END SUCTION"
A.2.Pompa transfer tipe "JET PUMP"
A.3.Pompa transfer tipe vertical "IN LINE"
A.4.Pompa transfer tipe Horisontal "SPLIT CASE"
A.5.Pompa transfer tipe Celup sumur dalam "DEEP WELL"

No comments:

Post a Comment