Monday, 19 January 2015

Masalah Dasar pada Pompa Industri dan Basic Maintenance pada Pompa EBARA

Centering Pompa EBARA
Permasalahan dasar pompa dapat diselidiki sejak permulaan, yaitu ketika pompa di-install. Ketika melakukan alignment pompa dengan motor listrik (jenis kopling), proses ini harus dilakukan secara tepat dan presisi. Agar alignment berjalan dengan baik dan tepat, proses alignment yang mutakhir saat ini dilakukan dengan aplikasi laser. Proses alignment yang tidak tepat atau alignment dengan manual dapat berakibat vibrasi yang berpotensi mengakibatkan failure pada komponen yang men-support penyatuan pompa dan motor listrik. Alignment secara manual tidak dapat mendeteksi low frequency vibration yang berpotensi kerusakan pada sistem pemompaan. Vibrasi inilah yang mengakibatkan bearing yang pecah atau mechanical seal yang bocor pada pompa. Umur maintenance yang normalnya dilakukan selama sekitar setahun pada bearing dan mechanical seal dapat menjadi lebih pendek sekitar beberapa bulan saja jika proses alignment tidak tepat atau karena alignment dilakukan secara manual. Untuk pendeteksian vibrasi pada pompa, vibrasi dapat diukur dengan vibration data collector, alat yang mendeteksi dan mengukur vibrasi pompa pada berbagai frekuensi.


Permasalahan dasar pompa lainnya, misalkan jika alignment sudah dilakukan dengan tepat atau benar, adalah permasalahan yang sifatnya operasional. Permasalahan operasional adalah dimana ketika ada gangguan pada fluida yang mengakibatkan penyimpangan properties-nya sehingga berada di luar spesifikasi pompa. Gangguan ini contohnya adalah perubahan viskositas fluida atau perubahan temperatur fluida. Pada permasalahan operasional ini, engineer wajib melakukan inspeksi atau pengawasan terhadap performa pompa dengan meninjaunya langsung di lapangan atau melihat data log-nya jika ada. Pengawasan atau inspeksi juga dapat memberikan pengetahuan bagi engineer agar dapat melakukan planned maintenance pada pompa ke depannya. ‘
Secara umum, jika terjadi permasalahan pada pompa, komponen yang bermasalah pada awalnya adalah mechanical seal atau bearing. Maintenance yang harus dilakukan adalah dengan mengganti komponen tersebut. Jika maintenance komponen tersebut dilakukan terlalu cepat dapat diduga bahwa alignment pompa ketika di-install tidak berjalan dengan tepat. Keterlambatan penggantian bearing dapat berpotensi merusak shaft pompa sedangkan keterlambatan penggantian mechanical seal dapat mengakibatkan kebocoran.

Pada situasi terbalik, jika kita mendapati mechanical seal atau bearing rusak dan harus diganti, faktor penyebab lainnya adalah kavitasi. Peristiwa ini terjadi – jika memang design pompa sesuai dengan properties fluida – disebabkan oleh permasalahan spesifikasi head pompa yang menurun atau head statik yang meningkat. Spesifikasi head pompa dapat menurun akibat umur pompa yang sudah tua sedangkan head statik dapat meingkat jika level fluida pada suction pompa tidak dikontrol. Kavitasi adalah pembentukan gelembung yang terdapat di dalam pompa. Gelembung terbentuk akibat tekanan statik pompa lebih rendah dibanding tekanan uap fluida pada temperatur tersebut. Efek kavitasi dapat berakibat pompa terbakar karena semakin meningkatnya head statik sebagai tahanan sistem maka debit akan berkurang dan dapat turun hingga nol. Debit nol pada pompa ini yang mengakibatkan pompa terbakar. Untuk mengatasi kavitasi ini, aspek design yang harus diperhatikan adalah nilai NPSH harus lebih tinggi dibandingkan dengan nilai NPSH yang diperlukan untuk menghindari kavitasi (NPSH required)

No comments:

Post a Comment